1Kohm= 1 kilo ohm = 1000 ohm. Contoh soal Hukum Ohm. 2. Sebuah hambatan 9 Ω dirangkai dengan baterai yang memiliki tegangan 6 volt. Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan tersebut? 3. 2 buah baterai yang memiliki tegangan 3 volt dihubungkan dengan sebuah hambatan. Ternyata kuat arus listrik yang mengalir adalah 1/2 ampere.
10. Contoh Soal Pembahasan: Menentukan Daya Listrik Hambatan Rangkaian Loop Hukum 2 Kirchhoff, Tentukan daya listrik yang dialami pada hambatan R 3 (12 Ohm) pada rangkaian listrik seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Menentukan Daya Listrik Hambatan Rangkaian Loop Hukum 2 Kirchhoff, Diketahui. R 1 = 8 Ω.
Fast Money. Ohm yang dilambangkan menggunkan simbol pada awalnya terbagi menjadi 2 bagian. Untuk bagian pertama adalah definisi hambatan yakni V = IR sehingga dinamakan dengan hukum Ohm. Namun, Ohm juga menyatakan jika R merupakan sebuah konstanta yang tidak bergantung dengan V atau L. Untuk bagian kedua hukum ini tidak sepenuhnya benar seluruhnya. Hubungan V = IR bisa diterapkan untuk resistor apa pun dimana V merupakan beda potensial di antara kedua ujung hambatan serta I merupakan arus yang mengalir di dalamnya. Sementara R merupakan hambatan atau resistansi resistornya. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir di dalam sebuah hambatan atau penghantar besarnya sebanding dengan tegangan atau beda potensial antara ujung ujung penghantar itu. Pernyataan ini bisa ditulis menjadi V = IR. A. Sejarah Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan pernyataan jika besar arus listrik yang mengalir lewat sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan benda potensial yang diterapkan. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai resistansi tidak tergantung dari besar serta polaritas beda potensial yang dikenakan. Meski pernyataan ini tidak berlaku di semua jenis penghantar, akan tetapi istilah hukum tetap bisa dipakai untuk alasan sejarah. Jika secara matematis, maka hukum Ohm bisa diekspresikan dengan persamaan I adalah arus listrik yang mengalir di sebuah penghantar dalam satuan Ampere. V merupakan tegangan listrik di kedua ujung penghantar dalam satuan Volt dan R merupakan nilai hambatan listrik atau resistansi yang ada di sebuah penghantar dalam satuan Ohm. Hukum Ohm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut R atau E = I X R atau I=R Menunjukkan banyak hambatan Menunjukkan banyaknya aliran arus Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1].Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A].Satuan dari tegangan listrik merupakan satu Volt [1 V]. C. Sifat Arus Dalam sebuah logam, semua arus dibawa elektron dan ion positif yang beratnya tetap di kedudukan yang umumnya di dalam struktur kristal. Hanya di elektron valensi yakni elektron terluar saja yang akan memiliki peran bebas dan juga di dalam proses penghantaran elektron lain terikat kuat dengan ionnya. Elektron akan dicatu ke logam pada salah satu ujungnya kemudian dikeluarkan dari ujung lain sehingga bisa menghasilkan arus. Namun logam tersebut secara menyeluruh masih netral dari segi listrik statiknya. D. Penerapan Hukum Ohm Hukum Ohm sendiri bisa digunakan dalam beberapa penerapan, seperti Digunakan untuk alat listrik seperti lemari es, televisi, lampu, setrika dan berbagai alat listrik listrik yang ditambahkan dengan tegangan yang lebih kuat dari tegangan yang seharusnya mengakibatkan alat listrik tidak bekerja normal. Contohnya lampu yang diberikan tegangan rendah sehngga masih redup, setrika yang diberikan tegangan rendah maka membuat proses pemanasan elemen semakin listrik di sebuah tegangan lebih besar dari tegangan seharusnya mengakibatkan arus listrik menjadi cepat Ohm digunakan untuk membuat sebuah rangkaian listrik pararel, seri serta gabungan. E. Contoh Soal Hukum Ohm Berikut ini akan kami jelaskan beberapa contoh soal hukum Ohm yang bisa dipelajari 1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R] Apabila nilai sebuah tegangan di Voltmeter adalah 50V serta nilai arus listrik di amperemeter adalah 2A. Maka berapa nilai resistansi di potensiometer?. Masukkan nilai tegangan 50V serta arus listrik 2A ke rumus Ohm seperti berikut ini R = V / IR = 50 /2R = 25 Ohm Untuk itu, nilai resistansinya adalah 25 Ohm. 2. Menghitung Tegangan [V] Silahkana atur nilai resitansi atau hambatan potensiometer ke 2500 Ohm lalu atur DC Generator atau power supply hingga menghasilkan arus listrik 100 mA. Lalu, berapa tegangan dari soal kedua ini? Silahkan anda konversikan unit arus listrik yang masih 1 miliAmpere lebih dulu ke satuan unit Ampere, yakni 100mA Resistansi Potensiometer 2500 OhmNilai Arus Listrik Ampere Sementara untuk mencari nilai tegangan atau V, maka rumus yang bisa anda pakai adalah sebagai berikut V = I x RV = x 2500V = 250 Volt 3. Menghitung Arus Listrik Setting dari power supply atau DC Generator supaya nantinya bisa memperoleh output tegangan 30V kemudian atur nilai potensiometer ke 70 Ohm. Lalu, berapa nilai dari arus listrik?. Silahkan masukkan nilai tegangan 30V serta nilai resistansi dari potensiometer yakni 70 ohm di dalam rumus hukum Ohm I = V / RI = 30 / 70I = 0,4 Ampere Maka, hasilnya adalah Ampere. Menjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika Perhatikan gambar dibawah ini 4. Resistor Seri Terdapat 2 resistor yang disusun secara seri dengan nilai hambatan R1 = 2 dan R2 = 3 . Berapakah nilai hambatan totalnya ? Ra-b = Nilai Resistansi abR1 = Resistor 1R2 = Resistor 2 Untuk resistor dengan susunan seri maka penghitungannya hanya tinggal ditambahkan saja untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. Rab = R1 + R2 Rab = 2 + 3 Rab = 5 5. Resistor Paralel Terdapat resistor yang disusun secara paralel dengan nilai R3 = 4 dan R4 = 8 . Maka berapakan nilai hambatan total pada rangkaian tersebut. Rb-c = Nilai Resistansi bcR3 = Resistor 3R4 = Resistor 4 Untuk resistor dengan susunan paralel maka penghitungannya menggunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. 1/Rbc = 1/R3 + 1/R41/Rbc = 1/4 + 1/81/Rbc = 2/8 + 1/81/Rbc = 3/8Rbc = 8/3Rbc = 6. Resistor Rangkaian Campuran Latihan soal lihat gambar diatas. Untuk menghidung rangkaian elektronika yang terdapat susunan resistor campuran maka dapat menggunakan metode menghitung nilai resistansi pada rangkaian paralel terlebih dulu kemudian baru menjumlahkannya. Rac = Nilai resistansi Hambatan total dari point a ke cRab = Nilai resistansi dari point a ke bRbc = Nilai resistansi dari point b ke c Dapat dikatakan juga bahwa Nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu Rac merupakan penjumlahan nilai hambatan dari Rab dan Rbc, maka untuk mengetahuinya dapat menggunakan cara sebagai berikut ini Rac = Rab + RbcRac = 5 + Rac = Jadi nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu A. Sejarah Hukum OhmB. Rumus Hukum OhmC. Sifat ArusD. Penerapan Hukum OhmE. Contoh Soal Hukum Ohm1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R]2. Menghitung Tegangan [V]3. Menghitung Arus ListrikMenjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika4. Resistor Seri5. Resistor Paralel6. Resistor Rangkaian Campuran
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar ya. Pernahkah Quipperian mendengar komponen listrik bernama potensiometer? Potensiometer adalah alat yang nilai hambatan listriknya bisa siubah-ubah. Potensiometer ini biasa digunakan pada setrika listrik, kipas angin, lampu, dan beberapa perangkat elektronika lain. Pada prinsipnya, alat elektronika bisa digunakan jika mendapatkan suplai arus listrik yang tepat. Jika arus yang masuk terlalu kecil, perangkat pasti tidak bisa nyala. Itulah sebabnya perlu adanya potensiometer. Nah, ternyata prinsip kerja potensiometer ini didasarkan pada hukum Ohm, lho. Ingin tahu selengkapnya tentang hukum Ohm? Check this out! Sejarah Hukum Ohm Pada tahun 1827, seorang fisikawan asal Jerman, George Simon Ohm berhasil merumuskan suatu hukum kelistrikan yang disebut hukum Ohm. Hukum tersebut termuat dalam paper hasil penelitiannya yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Pada zaman itu, hukum inilah yang berhasil menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di ujung-ujungnya. Jika terdapat beda potensial antara dua titik lalu dihubungkan dengan perangkat, maka akan muncul arus listrik. Rumusan Hukum Ohm Ohm menyatakan bahwa arus akan naik menjadi dua kali semula saat beda potensial di ujung hambatan dinaikkan dua kali semula. Artinya, kenaikan arus listrik sebandingan dengan kenaikan beda potensial. Secara matematis, pernyataan Ohm ini bisa dituliskan sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada penghantar, ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh beda potensial. Melainkan ada besaran lain yang mampu menghambat aliran elektron pada penghantar. Besaran itu kemudian disebut sebagai hambatan listrik. Keberadaan hambatan ini mampu memperlambat aliran elektron karena adanya interaksi dengan atom-atom pada penghantar. Oleh karena itu, semakin besar hambatan listriknya, semakin kecil arus yang akan mengalir. Hal itu menunjukkan bahwa hambatan listrik berbanding terbalik dengan arus listrik. Dari dua kesimpulan yang berhasil ia peroleh, Ohm berhasil merumuskan persamaan berikut. Dengan ketentuan sebagai berikut i = kuat arus listrik A; V = tegangan listrik volt; dan R = hambatan listrik/resistivitas Ohm. Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika hambatan listriknya dibuat tetap, maka tegangan listrik akan sebanding dengan arus. Persamaan itulah yang nantinya dikenal sebagai persamaan hukum Ohm. Rangkaian listrik yang hambatannya memenuhi hukum Ohm, hubungan antara tegangan V dan arusnya i digambarkan dalam grafik berikut. Hambatan Jenis Hambatan jenis erat kaitannya dengan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Beberapa bahan sangat peka terhadap kekuatan menghantarkan arus listrik. Seberapa peka suatu bahan bisa menghantarkan arus listrik bergantung seberapa kecil hambatan jenisnya, contohnya saja konduktor. Konduktor merupakan penghantar listrik yang baik karena memiliki hambatan jenis kecil. Potensiometer Di awal artikel kamu sudah dijelaskan tentang potensiometer, ya. Jadi, potensiometer memiliki suatu bagian yang disebut wiper. Kegunaan wiper ini nantinya adalah untuk memilih hambatan agar dihasilkan arus listrik yang sesuai kebutuhan perangkat. Contoh potensiometer bisa kamu temukan pada pengatur volume DVD maupun tape. Tidak hanya itu, potensiometer biasa digunakan sebagai pengatur tegangan pada power supply. Agar pemahamanmu tentang hukum Ohm semakin terasah, simak contoh soal berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah kawat panjang dihubungkan dengan sumber tegangan. Besar tegangan dibuat bervariasi untuk melihat perbedaan kuat arus listriknya. Dari percobaan tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut. Dari grafik tersebut, tentukan kawatnya! Pembahasan Hambatan merupakan gradien dari grafik tegangan V terhadap kuat arus i. Untuk itu, tentukan terlebih dahulu dua titik yang tepat dilalui oleh garis pada grafik. Berdasarkan gambar, dua titik tersebut adalah 0,0 dan 0,8;20. Kuat arus listrik ditunjukkan oleh sumbu X, sedangkan tegangan listriknya ditunjukkan oleh sumbu Y. Dengan demikian, diperoleh Jadi, besar hambatan kawatnya 25 Ohm. Contoh Soal 2 Ketika arus listrik 0,75 mA mengalir pada suatu hambatan, beda potensial yang terukur adalah 1,5 volt. Ketika arus listrik yang mengalir 0,25 mA, tentukan beda potensial yang terukur pada hambatan tersebut! Pembahasan Diketahui i1 = 0,75 mA V1 = 1,5 volt i2 = 0,25 mA Ditanya V2 = …? Pembahasan Mengingat hambatan yang digunakan sama, berarti R1 = R2. Jadi, beda potensial yang terukur saat arusnya 0,25 mA adalah 0,5 volt. Contoh Soal 3 Dua buah hambatan sebesar 3 Ohm dan 5 Ohm dirangkai secara paralel. Lalu, hambatan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan 15 volt. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 3 Ohm R2 = 5 Ohm V = 15 volt Ditanya i =…? Pembahasan Mula-mula, Quipperian harus mencari hambatan pengganti totalnya. Oleh karena hambatan dirangkai secara paralel, gunakan persamaan berikut. Substitusikan nilai hambatan pengganti paralel di atas pada persamaan hukum Ohm, seperti berikut. Jadi, kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 8 A. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang hukum Ohm. Semoga bermanfaat buat Quipperian, ya. Jangan pernah bosan untuk belajar Fisika karena Fisika itu mudah. Asalkan Quipperian rajin dan tekun mengerjakan latihan soal. Berbicara tentang latihan soal, Quipper Video menyediakan ribuan latihan soal yang bisa kamu kerjakan kapanpun dan dimanapun. So, tunggu apa lagi, yuk gabung bareng Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari
Kelas 12 SMARangkaian Arus SearahRangkaian HambatanPerhatikan gambar di bawah ini!9 ohm A 1 ohm B 6 ohmV=10 volt r=0,4 ohmHitunglah!a. Arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 ohmb. Tegangan listrik pada hambatan 9 ohmRangkaian HambatanRangkaian ListrikRangkaian Arus SearahKelistrikan dan teknologi Listrik di LingkunganElektroFisikaRekomendasi video solusi lainnya0237Intensitas cahaya setelah melewati polarisator tinggal 50...01171 C=10^6 muCKuat arus di dalam sepotong kawat penghantar ...Teks videoJadi pada soal ini kita diberikan sebuah rangkaian listrik di sini akan ditentukan arus listrik pada hambatan 1 Ohm dan tegangan listrik pada hambatan 9 Ohm pada soal diketahui bahwa F1 itu 9 Ohm kemudian R2 6 Ohm dan R3 itu 1 M kemudian di sini ada hambatan dalam yaitu 0,4 M kemudian disini tegangan yaitu 10 volt yang ditanyakan itu ialah arus listrik pada 1 Ohm atau 3 nya berapa kemudian tegangan listrik pada 90 atau V1 nya itu berapa jadi untuk menentukan arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 Ohm kita harus cari tahu dulu Berapa hambatan total pada rangkaian di sini antara 9 Ohm dan 6 Ohm dia adalah rangkaian paralel jadi disini kita menggunakan rumus untuk mencari hambatan pada rangkaian paralel di mana sprei itu = a + seperdua kita masukkan seper 9 + seperenam kita samakan penyebutnya jadi kita akan dapatkan sini. 54 kemudian kita samakan pembilangnya yaitu 6 + 9, kemudian kita jumlah kita akan dapatkan 15 atau 54 kemudian Rp nya itu adalah 54/16 kita bagi kita akan dapatkan 3,6 m. Setelah itu rangkaiannya akan menjadi seperti ini jadi seperti ini gambar rangkaiannya. Jadi setelah kita mencari hambatan totalnya untuk rangkaian paralel akan menjadi seperti ini dia dirangkai secara seri dengan rangkaian seri jadi disini untuk hambatan totalnya itu ialah merupakan penjumlahan dari hambatannya itu RT ditambah R 3 kemudian kita masukkan nilainya di sini artinya itu ialah 3,6 + dengan 1 kemudian setelah itu di sini kita jumlah kita akan dapatkan 4,6 m itu adalah hambatan totalnya Setelah itu kita cari arus totalnya dulu jadi itu sama dengan Fever Tambak yang kita masukkan hanya itu 10 per 4,6 + 0,4 jadi kita akan dapatkan disini 10 / 5 hasilnya adalah 2 a ini adalah arus Total jadi nilai arus total pada rangkaian arus totalnya ini kemudian dipakai untuk menentukan arus listrik pada 1 Ohm dan tegangan pada 9 Ohm jadi untuk pertanyaan pertama itu karena arus listrik pada hambatan 1 of untuk hambatan 1 Ohm ini dia itu rangkaian seri berarti dia memiliki arus yang sama dengan arus totalnya jadi y 3 itu sama dengan arus total atau in a = 2 a jadinya lah jawabannya Kemudian untuk pertanyaan bagian B hal yang harus kita ketahui adalah antara 9 Ohm dengan 6 Ohm ini dia itu dirangkai secara paralel jadi tegangan pada hambatan 1 itu sama dengan tegangan pada hambatan 2 itu sama dengan tegangan pada rangkaian paralel Tegangan pada rangkaian paralel nya ini dia akan mewakili nilai dari tegangan pada hambatan 1 dan hambatan 2 nya jadi kita akan cari jadi disini kita gunakan rumus V 1. = jadi kita gunakan arus total karena di sini antara rangkaian paralel dengan r 3 G itu dirangkai secara seri maka disini kita gunakan arus 2 a dikali R paralel jadi erphafillin yang digunakan karena kita ingin mencari pp-nya yang merupakan nilai dari V1 dan V2 nya seperti itu kemudian kita masukkan nilai 2 dikali dengan Rp nya itu adalah tadi kita dapatkan 3,6 kita kali kita mendapatkan hasilnya ialah 7,2 koordinat adalah jawabannya Sekian dari saya sampai di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
tegangan listrik pada hambatan 9 ohm